Setiap hari 75 santri harus mengantri Al-Qur’an yang sudah robek dan usang. Merak menunggu untuk menggunakannya secara bergilir, karena sebagian Ayat Al Quran yang digunakan para santri hilang terpotong.
Tahun 2020 Rumah Qur’an di bangun, sudah 4 tahun berdiri belum pernah menganti Al-Qur’an. Selain itu mereka kekurangan Fasilitas yang layak untuk belajar mengaji seperti whiteboard/papan tulis dan kursi.
Para santri merupakan anak-anak Yatim dan Dhuafa. Meskipun demikian hal tersebut tidak menyurutkan semangat mereka untuk menjadi Hafidz Quran dengan fasilitas yang tidak layak untuk mereka belajar mengaji.
Rumah Quran tidak memungut biaya untuk para santri, mereka belajar secara gratis. Saya ingin memberikan masa depan yang lebih baik bagi anak-anak di daerah ini, ujar Pak Rinto
Pak Retno selaku pendiri Rumah Quran berharap supaya anak-anak bisa memiliki Al Quran dan fasilitas yang layak untuk mereka belajar. Maka dari itu #sahabatberbagi mari kita wujudkan Al Quran dan Fasilitas yang layak untuk anak-anak Yatim dan Dhuafa.
#sahabatberbagi oleh karena itu kami butuh bantuan untuk wujudkan impian para santri yatim dhuafa miliki Al Quran dan Fasilitas layak dengan cara :